Menurut “Adi Sasongko ( 1978 )”, langkah – langkah yang harus ditempuh dalam
Pengorganisasian Masyarakat adalah :
1.
PERSIAPAN SOSIAL
Tujuan
persiapan sosial adalah mengajak pasrtisipasi atau peran serta masyarakat sejak
awal kegiatan, selanjutnya sampai dengan perencanaan program, pelaksanaan
hingga pengembangan program kesehatan masyarakat.
Kegiatan
– kegiatan dalam persiapan sosial ini lebih ditekankan kepada persiapan –
persiapan yang harus dilakukan baik aspek teknis, administratif dan program –
program kesehatan yang akan dilakukan.
a. Tahap
Pengenalan Masyarakat
Dalam tahap awal ini kita harus
datang ke tengah – tengah masyarakat dengan hati yang terbuka dan kemauan untuk
mengenal masyarakat sebagaimana adanya, tanpa disertai prasangka sambil
menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan. Tahap ini dapat
dilakukan baik melalui Jalur Formal yaitu dengan melalui sistem pemerintahan
setempat seperti Pamong Desa atau Camat, dan dapat juga dilakukan melalui Jalur
Informal misalnya wawancara dengan To-Ma, seperti Guru, Pemuka Agama, tokoh
Pemuda,dll.
b. Tahap
Pengenalan Masalah
Dalam tahap ini dituntut suatu
kemampuan untuk dapat mengenal masalah – masalah yang memang benar – benar
menjadi kebutuhan masyarakat. Untuk dapat mengenal masalah kesehatan masyarakat
secara menyeluruh tersebut, diperlukan interaksi dan interelasi dengan
masyarakat setempat secara mendalam.
Dalam tahap ini mungkin akan banyak
ditemukan masalah – masalah kesehatan masyarakat, oleh karena itu harus disusun
skala prioritas penanggulangan masalah. Beberapa pertimbangan yang dapat
digunakan untuk menyusun prioritas masalah adalah :
Ø Beratnya
Masalah
Yang perlu dipertimbangkan di dini
adalah Seberapa jauh masalah tersebut menimbulkan gangguan terhadap masyarakat.
Ø Mudahnya
Mengatasi
Yang diperhatikan adalah kemudahannya
dalam menanggulangi masalah tersebut.
Ø Pentingnya
Masalah Bagi Masyarakat
Yang paling berperan di sini adalah
Subyektifitas masyarakat sendiri dan sangat dipengaruhi oleh kultur – budaya
setempat
Ø Banyaknya
Masyarakat yang Merasakan Masalah
Misalnya perbaikan Gizi, akan lebih
mudah dilaksanakan di wilayah yang banyak balitanya.
c. Tahap
Penyadaran Masyarakat
Tujuan tahap ini adalah menyadarkan
masyarakat agar mereka :
Ø Menyadari
masalah – masalah kesehatan yang mereka hadapi
Ø Secara
sadar berpartisipasi dalam kegiatan penanggulangan masalah kesehatan yang
dihadapi,
Ø Tahu
cara memenuhi kebutuhan akan upaya pelayanan kesehatan sesuai dengan potensi
dan sumber daya yang ada.
Ø Agar
masyarakat dapat menyadari masalah dan kebutuhan mereka akan pelayanan
kesehatan, diperlukan suatu mekanisme yang terencana dan terorganisasi dengan
baik, untuk itu beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka Menyadarkan
Masyarakat adalah :
ü Lokakarya
Mini Kesehatan,
ü Musyawarah
Masyarakat Desa ( MMD )
ü Rembuk
Desa
2.
PELAKSANAAN
Setelah
rencana penanggulangan masalah disusun dalam Lokakarya Mini atau MMD, maka
langkah selanjutnya adalah Melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam
pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat adalah :
a. Pilihlah
kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,
b. Libatkan
peran serta masyarakat secara aktif dalam upaya penaggulangan masalah,
c. Kegiatan
disesuaikan dengan kemampuan, waktu, dan sumber daya yang tersedia di
masyarakat,
d. Tumbuhkan
rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mempunyai kemampuan dalam
penanggulangan masalah.
3.
EVALUASI
Penilaian
dapat dilakukan setelah pelaksanaan dijalankan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam melakukan penilaian ada 2 cara, yaitu
a. Penilaian
Selama Kegiatan Berlangsung
Ø Disebut
juga Penilaian Formatif = Monitoring
Ø Dilakukan
untuk melihat apakah pelaksanaan kegiatan yang dijalankan sesuai dengan
perencanaan penanggulangan masalah yang telah disusun. Sehingga dapat diketahui
perkembangan hasil yang akan dicapai.
b. Penilaian
Setelah Program Selesai Dilaksanakan
Ø Disebut
juga Penilaian Sumatif = Penilaian Akhir Program
Ø Dilakukan
setelah melalui jangka waktu tertentu dari kegiatan yang dilakukan.
Ø Dapat
diketahui apakah tujuan / target dalam pelayanan kesehatan telah tercapai atau
belum.
4.
PERLUASAN
Perluasan
merupakan pengembangan dari kegiatan yang dilakukan, dan dapat dilakukan dengan
2 cara yaitu :
a. Perluasan
Kuantutatif
Perluasan dengan menambah jumlah
kegiatan yang dilakukan, baik pada wilayah setempat maupun wilayah lainnya
sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
b. Perluasan
Kualitatif
Perluasan dengan dengan meningkatkan
mutu atau kualitas kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan
kepuasan dari masyarakat yang dilayani.